DPD RI: Kampus Harus Bidani Lahirnya Pengusaha-pengusaha Baru

JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pihak kampus menggenjot lahirnya pengusaha baru. Menurut LaNyalla, pengusaha baru yang lahir dari kampus merupakan pengusaha akademis yang mampu membuat development bisnis yang mengakar.

“Mengapa begitu, karena development yang mereka buat berbasis sciense. Jadi saya kira, menggenjot lahirnya pengusaha dari lingkungan kampus merupakan sesuatu yang sangat substansial,” kata LaNyalla di Jakarta, Minggu (11/4/2021).

Mantan Ketua Umum PSSI itu melanjutkan, untuk mencetak pengusaha-pengusaha yang berangkat dari kampus, kita memerlukan ideologi pragmatis yang radikal dengan kurikulum yang berorientasi khusus pada enterpreneur yang sepenuhnya.

“Jadi, perlu keseriusan dan komitmen yang mendasar untuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang dilahirkan dari kampus,” tutur alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu melanjutkan, meski saat ini kampus-kampus yang berorientasi pada bisnis atau tenaga terampil, namun belum sepenuhnya ke arah proses penciptaan pengusaha-pengusaha muda yang aplikatif terjun menggerakkan bisnis mereka.

“Jadi wajar skor Human Capital Indonesia masih relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Saya kira ini perlu mendapat perhatian serius,” tegas LaNyalla.

Bukan tanpa alasan Senator Dapil Jawa Timur itu mendorong lahirnya pengusaha baru dari kampus. Selain karena jumlah pengusaha kita yang masih minim, di era industri 4.0 banyak peluang yang dapat ditangkap oleh anak-anak muda Indonesia jika mereka dipersiapkan dan diarahkan untuk mendapatkan peluang tersebut.

“Potensi kita cukup besar. Kita memiliki kampus yang begitu banyak dengan program studi yang bisa dimaksimalkan untuk membidani lahirnya pengusaha baru. Ini yang harus didorong,” kata LaNyalla.

Merujuk laporan Global Entrepreneuship Index 2018 (GEI) yang dirilis oleh The Global Entrepreneurship Development Institute (GEDI), Indonesia masih menempati peringkat ke-94 dari 137 negara.

Di beberapa negara maju banyak pengusaha yang lahir di lingkungan kampus seperti Mark Zuckerberg mendirikan Facebook saat masih kuliah di Harvard University. (Adv)